19 Mei, 2009

KENAPA RONNIE DAN KAKA SULIT MENYATU

Memiliki Kaka dan Ronnie, dua megabintang dalam satu tim memang kalau dilihat secara se kilas akan membuat tim menjadi begitu hebat. Tapi, kenyataannya tim itu kurang bersinar. Milan misalnya, Carletto harus memutar otak untuk bagaimana memadukan antara Kaka dan Ronnie. Ada beberapa kemungkinan mengapa dua pemain ioi sulit menyatu dalam satu tim.

1. Tipikal yang sama
Kedua pemain ini memiliki tipikal yang hampir mirip. Sebagai pusat penyerangan bagi tim, sekaligus membagi bola, membuka ruang buat temannya, menciptakan gol dan juga kadang mengejutkan lawan dari second line. Dalam beberapa pertandingan kita bisa melihat bagaimana Kaka sering berbenturan dengan Ronnie di lapangan. Adanya Kaka tidak bisa membuat Ronnie bebas, begitupun sebaliknya. Jadi jangan heran kalau kita sering menyaksikan Ronnie pringas-pringis di pinggir lapangan.

2. Pola permainan
Pola Milan memang tidak memungkinkan adanya dua playmaker bertipe sama dalam satu tim. Kalau kita analisis lini tengah Milan sejak dipegang Carlo diisi hanya satu playmaker: Rui Costa menjadi playmaker, Rivaldo manghuni bangku cadangan. Ketika Kaka masuk, Rui Costa dan Rivaldo hanya jadi cadangan. Beda dengan Pirlo yang menjadi playmaker tapi bertipikal pembagi bola dan jangkar di lini tengah yang ruang geraknya lebih banyak mengontrol di tengah lapangan. Dua gelandang diisi Gattuso dan Ambrosini yang bertipe perebut bola dari lawan dan penghancur pertama serangan lawan. Beckham lebih banyak berlari lewat sayap kanan dan meluncurkan crossing akurat. Seedorf meski playmaker tapi dia bisa beradaptasi dengan Kaka, Rui Costa karena Seedorf lebih mengedepankan fisik dan tidak terlalu menuntut menjadi pusat penyerangan, sifatnya mendukung Kaka ataupun Ronnie.

3. Faktor adaptasi
Ternyata Ronnie belum bisa 100% beradaptasi dengan sepakbola Italia. Ronie masih terbawa kultur Spanyol yang measih memungkinkan membawa bola, menggocek dan aksi insividu tanpa didukung fisik yang tangguh. Ingat Italia identik dengan pertahanan kuat. Sering kali kita melihat Milan menembak 20 kali tapi tak ada yang masuk gawang, malah kadang kebobolan. Fisik Ronnie yang menurun drastis menjadi penyebab gagalnya di Milan.

Tidak ada komentar: